PADANG, – Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatra Barat (Sumbar), Fauzi Bahar membantah pihaknya mengurus persoalan politik.
Hal tersebut menanggapi spanduk bertuliskan “LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau); Urus Saja Masalah Adat, Jangan Berpolitik” yang terpampang di dekat Kantor DPRD Sumbar, Senin (21/3/2022).
Baca juga:
Kreatif, Batok Kelapa Jadi Kanvas Bunga
|
“Saya nggak ada politik. Yang politik itu yang mana, ” ujarnya saat dihubungi via telepon.
Dia menuturkan, dalam kehidupan ini, pasti ada pro dan kontra. Dia pun mempertanyakan, yang mana tindakan dari LKAAM Sumbar yang disebut mengurus masalah politik.
“Jadi, apa yang kita buat di dunia ini pasti ada pro dan kontra. Itu rumusnya. Dilihat dari kaca mata mana dulu. Orang iri, dengki, syirik, mendukung, setuju, itu pasti ada, ” ungkap Fauzi.
Dia enggan mengomentari apakah spanduk itu ada hubungannya dengan pernyataannya beberapa waktu lalu yang memprotes pernyataan Menag RI Yaqut Cholil Qoumas soal diksi gonggongan anjing dan suara azan dari masjid.
Baca juga:
Birokrasi di Era 4.0 Tantang ASN Berkualitas
|
Fauzi menerangkan, dirinya belum ada melihat spanduk itu secara langsung. Dirinya akan mencek lebih lanjut. Dia pun mempertanyakan siapa yang telah membuat spanduk itu, dan maksud si pembuat spanduk.
Sebelumnya diberitakan, sebuah spanduk berisi tulisan “LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau); Urus Saja Masalah Adat, Jangan Berpolitik” terpasang di lokasi itu.
Salah seorang warga, Edi, yang biasa duduk di sekitar lokasi, mengatakan, dirinya melihat spanduk tersebut sudah terpasang sejak pagi tadi. Padahal, pada hari sebelumnya, spanduk itu tidak ada.
“Saya tidak tahu siapa yang memasangnya. Sudah terpasang saja saya lihat tadi pagi, mungkin ada orang yang memasangnya tadi malam, ” sebutnya. (**)